Jakarta – Kementerian Perhubungan mencatat, dari Januari sampai Mei 2018 sudah ada 1263 truk obesitas yang melintas di jalan tol. Demikian disampaikan Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiadi dalam paparannya pada acara Focus Group Discussion (FGD) Kerja Sama Pihak Swasta Dalam Pengelolaan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor dengan tema Implementasi Otomatisasi Jembatan Timbang di Hotel Fairmonth, Selasa (17/7/2018).
Dari hasil paparan masih banyak truk obesitas yang melintas di Jalur tol, seperti Tol Cikampek KM 59 terdapat 151 truk obesitas dan terdapat 39 truk overdimensi. Ada pula temuan terbanyak ada di Tol Cipularang KM 88 terdapat 403 truk obesitas dan 51 truk overdimensi. “Kemudian kita lakukan juga pemeriksaan di Tol Jagorawi KM 21B kita temukan ada truk obesitas sebanyak 108 truk kemudian Tol Merak juga kita temukan 35 truk obesitas dan 11 truk overdimensi, kemudian ada pula Tol Merak Rest Area km 68 per Januari ada 62 truk obesitas dan 115 truk overdimensi,” kata dia.
Di sisi lain, dari banyaknya temuan tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi lebih banyak mengelar sosialisasi dan forum diskusi dengan asosiasi industri. Budi menjelaskan, masih banyak ditemukan truk obesitas yang melintas di jalan tol berdampak pada bengkaknya biaya pemeliharaan infrastruktur yang mencapai Rp 43 triliun. “Ini suatu topik yang sangat penting. Sejak saya jadi menteri saya jadikan ini suatu program yang dikolaborasikan. FGD ini dilakukan untuk mengingatkan bahwa pentingnya upaya untuk sosialisasikan. Karena tanggal 1 Agustus sudah diberlakukan aturan-aturan berkaitan mengenai jembatan timbang,” kata dia.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4119110/hingga-mei-kemenhub-catat-1263-truk-obesitas-masuk-jalan-tol